MY OPINION

Selasa, Mei 24, 2011

MUARA KUASA


                MUARA  KUASA

Dibawah langit dengan tertegun
Tak bersiasat dalam cinta
Bernaung ditepian bulan
Sajak-sajak kan menguntai cerita

Tentang kisah merdu
Yang takkan tersia meski kan berlalu
Meski kini aku dalam kenangan
Namun tak hentinya aku berangan

Mustahil dalam hatimu ada kepalsuan
Yang hingga kini masih penuh kesetiaan
Dibawah rasa cinta
Untuk engkau yang kini setia

Dalam berat nian kelam cinta
                Aku kian tak berdaya
                                Ketika kau terasa di jiwa
                Lubuk ini tak lagi tersudut & terhampa
                                               
                                                BY: DIO

HATI TAK TERPAUT RASA



Aku tanamkan benih kasih untuk engkau sang penjaga jiwa. Dengan harapan kita bisa menjalani serta berdo’a kita selalu, agar anugerah-Nya turun. Yaitu berupa bimbingan. Hingga aku mati, aku berharap bimbingn itu. Namun Engkau benamkan kasih penuh duri, yang kian hari kian menyakiti. Hingga nanti raga terkapar mati, hingga nyawaku tak kenal sang jasadnya. & inilah rasa jiwa tersakiti. Segala langkah tlah tersiakan, merindu pun kian berangan. Telah teruntai sekian harapan, tapi, bibir ini telah kaku. Namun kini rasa hati tlah menyatu. Dan ketika Surya menampakkan rautnya, mungkin raga ini telah binasa. Sehingga, HATI TAK TERPAUT RASA


BY: DIO

ASA-KU


ASA KU
   Enggan sirna harapan itu
    Karena aku kan menepis kenanganmu
     Kegelapan yang berteman kebodohan
      Menjadikan kita tergoyahkan
       Maka semampu kita untuk berjalan
        Hingga tiada kini terpisahkan
         Ratapilah semua ini olehku
          Tertatihpun ini karena ku
           Daun pun hening sejenak
            Mungkin mereka merenung
             Merenung atas kesalahan berpijak
              & disinilah mereka bernaung


                        BY: DIO

UNTAIAN-KU


UNTAIAN-KU
Jiwa ini tak ingin cinta, karena jiwa ini tak mampu setia. Cinta ku ini hanya menampakkan gundah. Dimana sang setia sejati bernaung??? Dikala sepi... kian meratapi keberadaan hati. Sayatan demi sayatan dari penghianatan, telah aku kubur dengan dalam. Memang mungkin terasa perih. Lalu engkau tuntun aku, kau bimbing aku. Engkaulah sempurna, engkaulah yang ku damba, engkau adalah peri para pecinta. Wahai pemilik nafas, kini, saat ini, ada jiwa terbengkalai. Karena ia tak mampu tercipta sebagai penanggung beban. Rasa itu yang kian begitu menggebu, akankah kini ia mati. Sanggupkah bila engkau melihat cinta itu terkapar lemah??? Rasa takut akan kehilangan kekasih, itulah cinta.
BY: DIO

Sabtu, Mei 21, 2011

KABUT REMBULAN


KABUT REMBULAN
Celah itu telah musnah
Hilang sudah dengan mudah
Telah ku tuangkan fikiran
Telah ku pasrahkan harapan

Namun tiada pernah ku tersadar
Bahwa semua ini kesalahan besar
Segalanya telah ku sesalkan
Untuk hidup penuh kemunafikan
& kini hanya harapku
Untuk sosok sang rembulan
Ialah yang kini disampingku
Untuk tepiskan muara penuh sesalan

Tuk hadirkan sang penolong jiwa
Walau engkau tlah redupkan sinarmu
Semilir hadirmu akan terasa
Meski terselimuti kabut hitam diwajahmu
Kian ku tatap nanar pesonamu
Fikirku tlah tenggelam olehmu
Engkau tetap sang penyejuk jiwa
Meski sekarang kian tak terasa

Popular Posts